Bendera Tauhid

Rabu, 23 Desember 2015

SEJARAH HARI IBU

🍄🌿🍄🌿🍄🌿🍄🌿🍄🌿

Ibu, Maaf Tak Ada Bunga Untukmu

By: Ustadz Budi Ashari, Lc

Dalam silaturahim saya ke salah seorang senior saya, dengan gurau beliau berkata: Ayo, sudah cari kado belum untuk hari ibu?

Di grup orang-orang baik yang ada di media sosial pun bermunculan berbagai kreasi gambar tentang kemuliaan seorang ibu dan ujungnya: Selamat Hari Ibu.

Saya baru sadar kalau ini adalah bulan di mana hari ibu diperingati. Dari sejak awal, saya katakan bahwa berbagai peringatan hari tersebut jelas bukan karakter agama Islam ini. Tak hanya hari ibu, ada juga hari ayah, hari tembakau, hari kanker, dan entah hari-hari apa yang akan diusulkan kembali setelah ini.

Ini hadir dari kebiasaan sebuah masyarakat yang tidak mampu memenuhi hak sesuatu yang diperingati tersebut. Maka untuk memberikan kepedulian dan perhatian mereka, hari itu diadakan.

Silakan baca sejarah hari-hari tersebut. Hari ibu ini contohnya. Hari yang mulai diramaikan di Amerika ini menjadi hari yang diperingati mengingat masyarakat Amerika adalah masyarakat tanpa ikatan kekeluargaan seperti yang kita kenal dalam Islam. Semakin hari semakin renggang, bahkan bisa tidak saling kenal. Kawin cerai semakin membuat rumit hubungan antara anak dan orang tuanya. Tak ada bab birrul walidain dalam kajian etika mereka. Melihat itu semua, nurani mereka mulai terusik. Ibu yang berjasa –setidaknya- mengandung dan melahirkan, harus dihormati jasanya. Bahkan gereja tak sanggup menyuguhkan moral itu.

Hingga Anna Jarvis tahun 1908 untuk kali pertama membawa bunga yang dibagikan kepada para jemaat yang ada di gereja tempat dahulu ibunya beribadat. Sebelum ini semua, Julia Ward Howe sudah mengkampanyekan ibu untuk keselamatan di Inggris, dalam rangka menyatukan wanita untuk melawan peperangan yang sedang terjadi.

Anna Jarvis memilih waktu Minggu, karena ia ingin menjadi peringatan yang berkekuatan spiritual gereja. Konggres Amerika baru menyepakatinya sebagai hari resmi nasional pada tahun 1914.

Tapi tahukah Anda, kalau Anna Jarvis akhirnya menyesal?

Hanya 9 tahun setelah diresmikannya hari ibu, Amerika mulai berpesta di setiap hari ibu tiba. Dengan dalih menghormati ibu, mereka hanya memanfaatkannya untuk bisnis dan marketing berbagai hadiah di pasar. Sakralitas gereja telah berubah menjadi ajang marketing pasar.

Anna Jarvis menyesal, “Saya berharap bahwa saya tidak memulai hari ini, karena ia telah keluar dari kendalinya.”

Anna mengerahkan sisa hidup dan hartanya untuk mengembalikan hari yang telah disesalinya itu. Dengan semua kemarahannya. Tapi tanpa hasil. Bahkan disebutkan bahwa ia ditangkap tahun 1948 gara-gara demo atas keruhnya hari ibu, dia dianggap mengganggu kesalamatan.

Maaf, apa istimewanya sejarah hari ibu di atas?

Bermula dari pembagian bunga dan hanya berujung pada penjualan bunga. Bermula dari gereja berujung penyesalan. Dan akhirnya penangkapan

Maaf, apa istimewanya?

Cermatilah semua peringatan yang mereka buat. Tak jauh dari suasana seperti itu.

Perlahan tapi pasti, peringatan seperti ini mulai memasuki tubuh muslimin yang tak lagi mempunyai pertahanan kokoh. Termasuk negeri ini. Kita lupa kalau kita ini muslim. Tak memerlukan sebuah hari di mana kita menghormati dan berbakti kepada ibu kita.

Karenanya,

Maaf ibu

Tak ada bunga untukmu

Tidak kartu tak pula makanan kesukaanmu

Hanya di hari ibu

Karena aku sadari sepenuhnya

Kaulah segalanya

Tempatmu hanya sederajat di bawah Allah dan Rasul-Nya

Tiga kali lipat di atas ayah kau lebih mulia

Surga ada di bawah telapak kakimu

Kau pintu surga anak-anakmu

Makhluk yang paling berhak terhadap diriku adalah dirimu

Perintah Al-Quran untuk bakti hanya menyebut jasamu

Al Adabul Mufrod karya Al Bukhari membuka dengan bab tentangmu

Doa ampunan dan kasih sayang selalu terkirimkan untukmu

Setelah amal dan dalam sujud panjangku selalu kado doa untukmu

Bahkan,

Bakti kepadamu tak terhenti setelah tiadamu

Untuk mengantar yang terbaik hingga peristirahatan indahmu

Untuk semua janji, kewajiban, dan wasiatmu

Untuk saudara dan kerabatmu

Untuk teman baikmu

Karena seluruh hidupku untukmu,

di setiap hela nafasku

Sadar, tawaf menggendongmu tak mampu membalas setetes air susumu

Dan,

Karena bakti tak mengenal hari.

Rabu, 16 Desember 2015

Ucapan Selamat Hari Raya Agama Lain

TENTANG UCAPAN SELAMAT

Namanya memberikan selamat itu sama dengan memberikan afirmasi dan apresiasi. Misal: selamat atas kelulusan kamu. Maksudnya kita dukung, ikut bangga serta bahagia atas kelulusan dia.

Sebaliknya kita tidak akan memberikan selamat kepada hal2 yang buruk. Misal: selamat ya atas korupsi kamu, kapan korupsi lagi? Selamat ya atas perselingkuhanmu, btw kapan selingkuh lagi? 😅

Atau kita juga tidak akan memberikan selamat kepada hal2 yang bertentangan dengan akidah kita. Misal: selamat ya atas terpilihnya Lia Eden jadi penerima wahyu, titip salam ya buat malaikat Jibril. 😁

Atau: selamat ya atas terpilihnya Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Termasuk: selamat ya atas hari kelahiran tuhan Yesus. Padahal menurut doktrin iman fundamental kita itu sama saja dengan syirik.

Dari kecil saya punya banyak teman nasrani. Rumah saya dan rumah ortu sebelahan persis sama orang nasrani. Gak pernah ucapin natal. Tapi tetap tetanggaan baik. Kalo sakit dijenguk. Kalo sedang kesulitan ditolong.

Apalagi ada fakta ini -->  Paus: Natal Bukan 25 Desember http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/18/paus-natal-bukan-25-desember/

Kalo kita lihat dalil dan bagaimana leluhur kita semasa khilafah berinteraksi dg umat nasrani, jauh lebih dalam dari sekedar berucap natal.

Ketika awal2 perang salib, tentara salib pernah coba provokasi orang2 nasrani Syam yg hidup di negara khilafah, agar mau menikam dari dalam.

Tapi umat Nasrani di Syam menolak keras hasutan makar tentata salib tadi. Mereka justru bahu-membahu berperang di samping umat Islam.

Mengapa umat Nasrani merasa lebih dekat dg umat Islam, ketimbang tentara salib? Karena dalam negara Islam tdk menganut slogan toleransi picisan.

Umat Nasrani yg hidup di negara khilafah diberi kebebasan beribadah dan hak selayaknya muslim. Bahkan mrk diberi hakim/peradilan khusus.

Tidak hanya kesetaraan hukum/ekonomi saja, hubungan dengan nasrani pun sampai ke level yg lbh intim: Wanita2 ahli kitab boleh dinikahi pria muslim.

Mengapa negara khilafah dan umat Islam sedemikian dekat dg non muslim khususnya nasrani? Simple. Karena mereka memenuhi perintah Allah SWT.

Ibnu Hazm jelaskan, "diantara kewajiban muslim adalah membela tetangganya ahlu dzimmah (nasrani) yg diserang, dan rela mati demi mereka."

Al-Qarafiy berkata, "kewajiban muslim kepada ahlu dzimmah adalah bersikap lembut, memenuhi kefakiran mereka, dan tidak beri penghormatan berlebihan, serta kewajiban muslim lainnya adalah melawan orang2 yg hendak menyerang dan merampas harta dan kehormatan ahlu dzimmah (nasrani)."

(FYI, kutipan ulama2 di atas sumbernya Kitab Daulah Islam karya Syaikh Taqiyudin An-Nabhani. Sebuah kitab yang wajib dikaji, diadopsi dan diamalkan khusunya oleh semua anggota Hizbut Tahrir.)

Kita harus bisa tegas bilang: Tapi maaf, kalo soal akidah dan ibadah; lakum dinukum waliyadin. Dari dulu sampai sekarang lo gue end. Termasuk NO ucapkan selamat natal.

Bilang saja, "maaf ini soal prinsip kami tidak bisa beri ucapan selamat natal, tapi jika kalian sebagai ahlul dzimmah diserang, maka agama kami mewajibkan membela kalian, meski nyawa taruhannya. If that's OK for you."

Btw itu muslim yang sok toleran dan bersikeras ucapin natal udah siap belum dengan kewajiban syariat bela tetangganya ahlu dzimmah (nasrani) sampai mati? 😄

Sedulur kito @pedyanto.

Selasa, 08 Desember 2015

Bagaimana Islam bangkit kembali

Sekarang yg dibutuhkan adalah dakwah revolusioner, permasalahannya sistemik, maka dakwahnya juga harus menawarkan solusi sistemik juga


Bagaimana bisa kok dalam waktu 23 Tahun kenabian Islam bisa berjaya , periode mekah 13 tahun DAN di  madinah 10 tahun.  

Dan dilanjutkan sistem kekhilafahan yang akhirnya bisa membebaskan negeri-negeri dari kegelapan kepada cahaya Islam selama 13 abad. Selama 13 Abad itu pula Islam tersebar hampir 2/3 dunia. 

Allah berjanji akan memperlihatkan kekuasan Islam dari ujung barat sampai timur nah baru 2/3 dibebaskan sisanya kita-lah next generation generasi pembebas. 

Islam berhasil menakhlukan eropa, Andalusia dan perdaban Islam sangat mensejahterakan rakyatnya kala itu.

Tapi aneh bin ajaib kejayaan Islam 13 abad itu kini sejarahnya menghilang, jarang orang tahu tentang kejayaan Islam yang pernah ada.

Sepertinya ada peradaban yang hilang dalam buku sejarah kita.  

Sebenarnya kalau kita pingin jadi pemuda Islam akhir zaman yang tangguh abad ini caranya gampang follow aja Rasulullah saw secara kaffah, coba baca biografi team dakwah Rasulullah saw, bagaimana Rasulullah membina teamnya, dan bagimana metode dakwah Rasulullah saw 

   Skema Metode Dakwah Rasulullah
1.      PERIODE  MEKKAH
A. Tahapan Pembinaan dan Pengkaderan
1.  Pemantapan Aqidah
2.  Pembentukan Syakhsiyah Islamiyah
3.  Pembentukan Kutlah/kelompok Dakwah
B. Tahapan Interaksi dan Perjuangan
1.  Pertarungan Pemikiran (shira’ul fikr)
2.  Perjuangan Politik (Kifahus siyasi)
2.      PERIODE  MADINAH
C.  Tahapan Penerapan Syarat Islam Kaffah (tathbiq ahkam al Islam)
1.  Membangun Masjid
2.  Membina Ukhuwah Islamiyah
3.  Mengatur urusan masyarakat dengan syariat Islam
4.  Membuat Perjanjian dengan warga non muslim
5.  Menyusun strategi politik dan militer
6.  Jihad & Dakwah

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:2

Barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunan (ajaran)nya dari kami, maka amalan itu akan tertolak (di sisi Allah subhanahu wata’ala).”(HR. Muslim)

Rabu, 02 Desember 2015

PERJUANGAN ULAMA PRA KEMERDEKAAN INDONESIA

Salah satu dari ulama pejuang ketua pp muhamadiyah 1942-1953 yg tgl 10 november 2015 kemaren mndpt gelar pahlawan, jg ikut berperang melawan penjajah dgn mndirikan angkatan perang sabil yg bermarkas di pekapalan alun2 utara Jogja, dan berperan dlm kemerdekaan .. menarik trnyata di sidang bpupki (badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan indonesia) sangat vokal mjdkan dasar negara syariat islam.

Ki Bagus Hadikusumo sebagai tokoh vokal yang mewakili golongan Islam dalam sidang BPUPKI pada 31 Mei 1945 mengeluarkan pernyataan yang intinya “membangun negara di atas ajaran Islam”. Gagasannya tersebut didasarkan pada alasan sosio-historis dan pemahaman terhadap ajaran Islam. Menurut Ki Bagus, agama Islam paling tidak sudah enam abad menjadi agama bangsa Indonesia. Adat istiadat dan hukum Islam sudah berlaku lama di Indonesia.
 
Pada sidang pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 Ki Bagus Hadikusumo yang mengusulkan dihapuskannya kata-kata dalam kalimat Ketuhanan, yaitu   bagi pemeluk-pemeluknya. Pada awalnya Ki Bagus Hadikusumo hanya mengomentari soal redaksi dan kemudian mengemukakan alasan lain, bahwasanya itu merupakan perundang-undangan ganda, yaitu untuk kaum muslim dan satu untuk umat lain, hal ini tidak dapat diterima. Sehingga redaksi Sila Pertama usulan Ki Bagus berbunyi “Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam.” Artinya, dalam pandangan Ki Bagus, syariah Islam harus berlaku secara umum di Indonesia.
 
Dari sini terjadilah perdebatan sengit di antara ke dua kubu. Saking sengit dan tegangnya pertemuan itu, sampai-sampai Soekarno memilih tak melibatkan diri dalam lobi tersebut. Soekarno terkesan menghindar dan canggung dengan kegigihan Ki Bagus Hadikusumo, Ketua Umum Muhammadiyah ketika itu, dalam mempertahankan seluruh kesepakatan Piagam Jakarta. Soekarno kemudian hanya mengirim seorang utusan untuk turut dalam lobi yang bernama Teuku Muhammad Hassan.
 
Bahkan dalam pembahasan UUD terutama Pasal 28 Bab X tentang agama, yang berbunyi, “(1) Negara berdasar Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya; (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan untuk beribadat menurut agamanya masing-masing,” terjadilah perdebatan yang cukup sengit. Ki Bagus Hadikusumo berulang-ulang meminta kepada pimpinan rapat untuk menjelaskan arti anak kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” secara pasti. Agar tidak terjadi salah tafsir.

Spirit penegakan Islam dalam bernegara juga tampak kental dalam kiprah perjuangan Ki Bagus Hadikusumo. Hal itu tampak dalam pidatonya di depan BPUPKI tahun 1945 yang kemudian dibukukan oleh putra beliau, Djarnawi Hadikusumo, pada 1957 dengan judul, ”Islam Sebagai Dasar Negara: Seruan Sunyi Seorang ulama”.
Di antaranya Ki Bagus menyatakan, “Bagaimanakah dan dengan pedoman apakah para nabi itu mengajar dan memimpin umatnya dalam menyusun negara dan masyakarat yang baik? Baiklah saya terangkan dengan tegas dan jelas, ialah dengan bersendi ajaran agama.” Ki Bagus kemudian meminta, “…Bangunkanlah negara di atas ajaran Islam.”
Dalam risalah sidang BPUPKI terungkap, Ki Bagus menyatakan, “Dalam negara kita, niscaya tuan-tuan menginginkan berdirinya satu pemerintahan yang adil dan bijaksana, berdasarkan budi pekerti yang luhur, bersendi permusyawaratan dan putusan rapat, serta luas berlebar dada tidak memaksa tentang agama. Kalau benar demikian, dirikanlah pemerintahan itu atas agama Islam karena ajaran Islam mengandung kesampaiannya sifat-sifat itu.” Beliau juga menyatakan, “Supaya negara Indonesia merdeka itu dapat berdiri tegak dan teguh, kuat dan kokoh, saya mengharapkan akan berdirinya negara Indonesia itu berdasarkan agama Islam.” (Saafroedin Bahar dan Nannie Hudawati (Editor). Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) – Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 28 Mei 1945 – 22 Agustus 1945. Sekretariat Negara. Jakarta. 1998.)

Sejarah kiprah dan perjuangan para kiai, ulama, santri dan umat Islam dulu begitu kental dengan spirit perjuangan dan penegakan Islam. Inilah yang mesti diwarisi untuk mewujudkan kembali kehidupan yang lebih baik pada masa sekarang dan mendatang. Dalam hal ini penting bagi kita segera seperti para pejuang Islam dulu, memenuhi dan menjwab seruan Allah.Allahuakbar!