Bendera Tauhid

Sabtu, 25 Juli 2015

Kesalahan index tentang Negara Paling Islami

HATI-HATI BROADCAST TULISAN LIBERAL YG MENCEMARKAN ISLAM DI BAWAH INI:

SYAIKH Muhamad Abduh, ulama besar dari Mesir pernah geram terhadap dunia Barat yang mengganggap Islam kuno dan terbelakang. 

Kepada Renan, filsuf Prancis, Abduh dengan lantang menjelaskan bahwa agama Islam itu hebat, cinta ilmu, mendukung kemajuan dan lain sebagainya. 

Dengan ringan Renan, yang juga pengamat dunia Timur Tengah mengatakan (kira-kira begini katanya) :
“Saya tahu persis kehebatan semua nilai Islam dalam Al-Quran. 
Tapi tolong tunjukkan satu komunitas Muslim di dunia yang bisa menggambarkan kehebatan ajaran Islam”. 
Dan Abduh pun terdiam. 

Satu abad kemudian beberapa peneliti dari George Washington University ingin membuktikan tantangan Renan. 

Mereka menyusun lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam, seperti kejujuran (shiddiq), amanah, keadilan, kebersihan, ketepatan waktu, empati, toleransi, dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah SAW. 

Berbekal sederet indikator yang mereka sebut sebagai 'islamicity index' mereka datang ke lebih dari 200 negara untuk mengukur seberapa islami negara-negara tersebut. 

Hasilnya ? 

Selandia Baru (New Zealand) dinobatkan sebagai negara paling Islami. 

Indonesia ? 
Harus puas di urutan ke 140. 

Nasibnya tak jauh dengan negara-negara Islam lainnya yang kebanyakan bertengger di 'ranking' 100-200.

Apa itu islam ? 
Bagaimana sebuah negara atau seseorang dikategorikan islami ? 

Kebanyakan ayat dan hadits menjelaskan Islam dengan menunjukkan indikasi-indikasinya, bukan definisi. 

Misalnya hadits yang menjelaskan bahwa : 
“Seorang Muslim adalah orang yang disekitarnya selamat dari tangan dan lisannya”. 
Itu indikator. 

Atau hadits yang berbunyi :
“Keutamaan Islam seseorang adalah yang meninggalkan yang tak bermanfaat”.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hormati tetangga ... hormati tamu ... bicara yang baik atau diam”. 

Jika kita koleksi sejumlah hadits yang menjelaskan tentang islam dan iman, maka kita akan menemukan ratusan indikator keislaman seseorang yang bisa juga diterapkan pada sebuah kota bahkan negara. 

Dengan indikator-indikator diatas tak heran ketika Muhamad Abduh melawat ke Prancis akhirnya dia berkomentar :

“Saya tidak melihat Muslim disini, tapi merasakan (nilai-nilai) Islam, sebaliknya di Mesir saya melihat begitu banyak Muslim, tapi hampir tak melihat Islam”. 
Pengalaman serupa dirasakan Professor Afif Muhammad ketika berkesempatan ke Kanada yang merupakan negara paling islami no 5. 

Beliau heran melihat penduduk disana yang tak pernah mengunci pintu rumahnya. 
Saat salah seorang penduduk ditanya tentang hal ini, mereka malah balik bertanya : “mengapa harus dikunci ?” 

Di kesempatan lain, masih di Kanada, seorang pimpinan ormas Islam besar pernah ketinggalan kamera di halte bis. 
Setelah beberapa jam kembali ke tempat itu, kamera masih tersimpan dengan posisi yang tak berubah. 

Sungguh ironis jika kita bandingkan dengan keadaan di negeri muslim yang sendal jepit saja bisa hilang di rumah Allah yang Maha Melihat. 
Padahal jelas-jelas kata “iman” sama akar katanya dengan aman. 

Artinya, jika semua penduduk beriman, seharusnya bisa memberi rasa aman. 

Penduduk Kanada menemukan rasa aman padahal (mungkin) tanpa iman. 
Tetapi kita merasa tidak aman ditengah orang-orang yang (mengaku) beriman. 

Muslim juga meninggalkan budaya disiplin dan amanah, sehingga tak heran negara-begara Muslim terpuruk di kategori 'low trust society' yang masyarakatnya sulit dipercaya dan sulit mempercayai orang lain alias selalu penuh curiga. 

Muslim meninggalkan budaya bersih yang menjadi ajaran Islam, karena itu jangan heran jika kita melihat mobil-mobil mewah di kota-kota besar tiba-tiba melempar sampah ke jalan melalui jendela mobilnya. 
Siapa yang salah ?

Mungkin yang salah yang membuat 'survey'.

Seandainya keislaman sebuah negara itu diukur dari jumlah jama’ah hajinya pastilah Indonesia ada di ranking pertama.
Wallahualam bishowab .....

TULISAN DI ATAS SALAH DAN MANIPULATIF, INI PENJELASANNYA:

Coba kita perhatikan parameter Islamicity Index penelitian di atas: "Mereka menyusun lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam, seperti kejujuran (shiddiq), amanah, keadilan, kebersihan, ketepatan waktu, empati, toleransi, dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah SAW."

Pertanyaannya, apakah parameter/indikator di atas sdh komplet/kaffah? Di situ ada amanah, keadilan, kebersihan, ketepatan waktu, dll. Tapi bagaimana dengan perzinahan, perjudian, pernikahan sesama jenis dll yang jelas2 haram dan dosa besar? Apakah menolak zina, judi, khamr dll tidak termasuk nilai-nilai luhur Islam? Atau sebaliknya melegalkan zina, miras, pernikahan sejenis sejalan dengan nilai-nilai luhur Islam? Bagaimana mungkin parameter/indikator spt ini dikatakan mencerminkan nilai-nilai luhur Islam?

Patut diketahui, New Zealand adalah Negara yang melegalkan prostitusi. Prostitusi dianggap sama seperti profesi lain. Undang-undang ini bahkan lebih liberal dibandingkan beberapa negara di Eropa. New Zealand juga negara yg melegalkan pernikahan sejenis. Bagaimana mungkin negara seperti ini disebut "paling Islami"? Atau mungkin yg dimaksud peneliti gpp jadi pelacur asal amanah, profesional dan tepat waktu? 😆😅😂

Bagaimana dengan Jepang? Jepang tidak hanya melegalkan prostitusi, tapi juga salah satu negara eksportir pornografi terbesar di dunia. Bahkan Jepang dikenal dengan berbagai kontes jorok dan tayangan pornografi yang menjijikkan. Di antaranya Jepang adalah negara pemecah rekor orgy (seks masal) terbesar di dunia. Belum lagi Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Bagaimana mungkin negara seperti ini dikatakan mencerminkan nilai-nilai luhur Islam?

Jika dikatakan mereka mencerminkan sebagian nilai-nilai Islami, maka sebaliknya negeri-negeri Islam juga mencerminkan sebagian nilai-nilai Islam. Sebagai contoh, ketika Arab Saudi menerapkan qishâsh, maka hasilnya angka pembunuhan dan pemerkosaan dapat ditekan seminim mungkin. Statistik mencatat rata-rata angka pembunuhan Saudi selama 10 tahun (1970-1979) hanya ada 53 kasus pembunuhan per tahun. Di AS (sepanjang 1992 saja) terjadi 20.000 kasus pembunuhan, atau 54 orang terbunuh per hari (al-Basyr, 1995:45).

Seharusnya kalo mau obyektif seluruh ajaran Islam dijadikan parameter/indikator, mulai dari akidah sampai syariah (ibadah, akhlak karimah dan muamalah). Harus proporsional dan jangan sepenggal-sepenggal. Kalo tidak nanti jadinya framing dan cenderung manipulatif. Mirip kaya sales atau tukang obat yg jual dagangannya dengan kata berbusa-busa. Kita pun harus lebih cermat dan cerdas, jangan gampang "gumunan" dan mudah dikibuli sama sama sales/tukang obat.

Minggu, 12 Juli 2015

Jodoh yang Berkualitas takwa

Jodoh kok pilih-pilih. Tapi kalo pilih-pilihnya kayak gini, keren gak?

KSATRIA BAITUL MAQDIS

ظل نجم الدين أيوب -أمير تكريت-لم يتزوج لفترة طويلة،فسأله أخوه -أسد الدين شيراكوه-قائلًا :ياأخي لما لاتتزوج ؟

Bahwasanya Nazmuddin Ayyub -penguasa Tikrit- belum menikah dalam waktu yg lama, maka bertanyalah saudaranya -Asaduddin Syerkuh- : "saudaraku kenapa kamu belum menikah?"

فقال له نجم الدين :
لا أجد من تصلح لي

Najmuddin menjawab:
"Aku belum mendapatkan yang cocok"

فقال له أسد الدين: ألا أخطب لك؟

Asaduddin berkata: "maukah aku lamarkan seseorang untukmu?"

قال من؟
قال:ابنة ملك شاه -بنت السلطان محمدبن ملك شاه-السلطان السلجوقي،أو ابنة نظام الملك -كان وزيرا من الوزراء العظام-الوزير العباسي-.

Dia berkata: "siapa?"
Ia menjawab: "puteri Malik Syah -anak Sultan Muhammad bin Malik Syah- Raja bani Saljuk, atau puteri Nidzamul Malik -dulu menteri dari para menteri agung zaman Abbasiyah

فيقول له -نجم الدين-قائلًا إنهم لايصلحون لي،فيتعجب منه أسد الدين شيراكوه
فيقول له:ومن يصلح لك؟

Maka Najmuddin berkata: "mereka tidak cocok untukku", 

maka heranlah Asaduddin Syerkuh, ia berkata: "lantas siapa yang cocok bagimu?"

فيرد عليه-نجم الدين-قائلًا:إنما أريد زوجة صالحة تأخذ بيدي إلي الجنة وأنجب منها ولدا تحسن تربيته حتي يشب ويكون فارسًا ويعيد للمسلمين بيت المقدس

Najmuddin menjawab: "aku menginginkan istri yang shalihah yg bisa menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yg dia tarbiyah dengan baik hingga jadi pemuda dan ksatria serta mampu mengembalikan baitul maqdis ke tangan kaum muslimin"

في ذلك الوقت كان بيت المقدس محتلًا من قبل الصليبين ،وكان -نجم الدين -وقتها في العراق في تكريت بينه وبين بيت المقدس مسافات شاسعة

Waktu itu baitul maqdis dijajah oleh pasukan salib, dan Najmuddin masa itu tinggal di Tikrit Irak yang berjarak jauh

ولكن قلبه وعقله كانا معلقين في بيت المقدس

Tetapi hati dan pikirannya senantiasa terpaut dengan baitul maqdis

وكان هذا هو حلمه أن يتزوج زوجة صالحة ينجب منها فارسًا يعيد للمسلمين بيت المقدس.

Impiannya adalah menikahi istri yg shalihah dan melahirkan ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis ke pangkuan kaum muslimin

أسد الدين لم يعجبه كلام أخيه فقال له:ومن أين لك بهذه؟

Asaduddin tidak terlalu heran dengan ungkapan saudaranya, ia berkata: dimana kamu bisa mendapatkan yg seperti ini?"

فرد عليه -نجم الدين-:من أخلص لله النية رزقه الله المعين

Najmuddin menjawab: "barangsiapa ikhlas niat karena Allah, akan Allah karuniakan pertolongan"

وفي يوم كان -نجم الدين-يجلس إلي شيخ من الشيوخ في مسجد في تكريت يتحدث معه

Suatu hari Najmuddin duduk bersama seorang Syaikh di masjid Tikrit dan berbincang2

فجاءت فتاه تنادي علي الشيخ من وراء الستار،فاستأذن الشيخ من -نجم الدين-ليكلم الفتاة
فيسمع -نجم الدين-الشيخ وهو يقول لها:

Datanglah seorang gadis memanggil Syaikh dari balik tirai, maka Syaikh tersebut minta izin Najmuddin untuk bicara dengan si gadis
Najmuddin mendengar Syaikh berkata padanya:

لماذا رددت الفتى الذي أرسلته إلي بيتكم ليخطبك؟

"Kenapa kau tolak utusan yg datang ke rumahmu untuk meminangmu?"

فقالت له الفتاة:أيها الشيخ ونعم الفتى هو من الجمال والمكانة،ولكنه لايصلح لي.

Gadis itu menjawab: "wahai Syaikh ia adalah sebaik2 pemuda yg punya ketampanan dan kedudukan, tetapi ia tidak cocok untukku"

فقال لها الشيخ:وماذا تريدين؟
فقالت له :سيدي الشيخ أريد فتىً يأخذ بيدي إلي الجنه وأنجب منه ولدًا يصبح فارسًا يعيد للمسلمين بيت المقدس

Syaikh berkata: "apa yg kau inginkan?"

Gadis menjawab: "aku ingin seorang pemuda yg menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yg menjadi ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis kepada kaum muslimin

الله أكبر نفس الكلمات التي قالها -نجم الدين لأخيه
هي نفس الكلمات التي تقولها -الفتاة-للشيخ.

Allahu Akbar kata2 yg sama yg diucapkan Najmuddin kepada saudaranya, persis kata2 yg diucapkan gadis itu kepada Syaikh

-نجم الدين -رفض بنت السلطان وبنت نظام الملك بما لها من المكانة والجمال،وكذلك-الفتاة- رفضت الفتي الذي له من المكانة والجمال ماله

Najmuddin menolak putri Sultan dan Menteri yg punya kecantikan dan kedudukan, dan begitu juga gadis itu menolak pemuda yg punya kedudukan dan ketampanan

كل هذا من أجل ماذا؟ لأن كلاهما يريد من يأخذ بأيديهما إلي الجنة ومن ينجبان منه فارسًا يعيد للمسلمين بيت المقدس

Apa maksud ini semua? Karena keduanya menginginkan tangan yg bisa menggandeng ke surga dan melahirkan darinya ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis kepada kaum muslimin

فقام -نجم الدين-ونادي علي الشيخ
أيها الشيخ :أريد أن أتزوج من هذه الفتاة

Najmuddin berdiri dan memanggil sang Syaikh : "aku ingin menikah dengan gadis ini"

فقال له الشيخ :إنها من فقراء الحي

Syaikh menjawab: "dia gadis kampung yg miskin"

فقال -نجم الدين-: هذه من أريدها أريد زوجة صالحة تأخذ بيدي إلي الجنة وأنجب منه ولدًا يصبح فارسًا حتي يعيد للمسلمين بيت المقدس

Najmuddin berkata: "ini yg aku inginkan, aku ingin istri shalihah yg menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yg dia didik jadi ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis kepada kaum muslimin

"ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجًا لتسكنوا إليها"

Diantara tanda2 kekuasaan-Nya Dia ciptakan dari jenis kalian sendiri pasangan2 agar kalian merasa tenteram dengannya

تزوج -نجم الدين أيوب -من هذه الفتاة-ست الملك خاتون-وبالفعل من أخلص النية رزقه الله المعين

Menikahlah Najmuddin Ayyub dengan gadis ini, maka barangsiapa berniat 
ikhlas akan Allah karuniakan pertolongan

فأنجب -نجم الدين -ولدًا أصبح فارسًا أعاد للمسلمين بيت المقدس ألا وهو:

Maka lahirlah putra Najmuddin yg menjadi ksatria yg mengembalikan baitul maqdis ke haribaan kaum muslimin, ia adalah ...

~صلاح الدين الأيوبي~

SHALAHUDDIN AL AYYUBI

هذه كانت أمانيهم في زواجهم
فياتري ماهي أمانينا نحن في زواجنا؟

Inilah obsesi mereka dalam menikah, lantas apa obsesi kita?